Adil itu teman, ketika yang lapar mendapat makanan dan yang letih dapat terlelap.
Adil itu kawan, ketika yang bahagia dapat menangis dan yang berduka dapat tertawa.
Adil itu Tuhan, ketika aku membisu menyaksikan ketimpangan hidup dan kesumbangan suara kesetaraan.
Ketika sebagian memenuhi cakwarala dengan dengusan rakus dan tawa penuh nafsu, maka sebagian lainnya menodai langit dengan tatapan perih dan gemeretak gigi tanda kesakitan.
Itulah keadilan.
Keadilan bukanlah kebenaran karena sebenarnya tidak ada keadilan.
Ketika segelintir bersembah sujud pada-Mu, maka Kau menyukai mereka lewat cacat-cacat yang mereka idap. Sementara sebagian bersorak penuh harap dan dilimpahi berkat.
Adil itu kawan, teman, dan Tuhan...
Sebuah paradoks sederhana yang didongengkan pada kita agar menjadi manusia.
(Sebuah kontribusi sederhana untuk kesejahteraan masyarakat di pedalaman dan perkotaan)
Minggu, 21 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar