Rasanya manis dan membuat batuk
Begitu lengket hingga mencekat tenggorokan
Baunya sedap dan cukup untuk menidurkan sekawanan gajah
Segala tentangnya dimaknai indah
Setiap geraknya adalah bahagia
Harusnya ia dipuja dengan kata-kata agung
Dimuliakan dengan sebutan pongah
Namun kenyataan hanya mengecewakan teori ini
Jatuh
Makhluk mana yang bersedia mengalaminya berkali-kali?
Jatuh
Dimaknai negatif, selalu
Namun rasa itu adalah sebuah kejatuhan
Sebuah kemunduran dan petaka
Penyakit akut dalam kejayaan
Rasa itu adalah jatuh
Tersungkur, terluka, dan kesakitan
Jatuh, seseorang harus terperosok dalam kehinaan sebelum mendapatkan cinta
(Sebuah refleksi di tengah kegundahan)
Jumat, 06 Agustus 2010
Kamis, 05 Agustus 2010
Rampak Gendang
Gendang yang ditabuh bermakna seribu
Ada yang menganggapnya sebagai awal ekstase
Ada juga yang menganggapnya sebagai pengiring pesta
Gendang yang ditabuh bermakna seribu
Dibuat dari kulit kambing dan sapi
Keduanya disembelih, dibiarkan terkapar, digantung, dan dikuliti
Ritme menyenangkan dari pembantaian yang lumrah
Gendang yang ditabuh bermakna seribu
Ketika sebaris pemuda memukulnya dan sebaris lain mulai menari
Maka seribu maknanya pudar dalam kelumrahan
Gendang adalah tabuhan yang semakin biasa, irama-irama konstan yang mulai membosankan, namun tetap bermakna seribu
Gendang adalah bunyian ritmis yang tak perlu dipikirkan, terus berulang seribu kali bak petaka di tanah ini
(Petisi penuh amarah terhadap setiap wacana konyol yang dilontarkan pemerintah)
Ada yang menganggapnya sebagai awal ekstase
Ada juga yang menganggapnya sebagai pengiring pesta
Gendang yang ditabuh bermakna seribu
Dibuat dari kulit kambing dan sapi
Keduanya disembelih, dibiarkan terkapar, digantung, dan dikuliti
Ritme menyenangkan dari pembantaian yang lumrah
Gendang yang ditabuh bermakna seribu
Ketika sebaris pemuda memukulnya dan sebaris lain mulai menari
Maka seribu maknanya pudar dalam kelumrahan
Gendang adalah tabuhan yang semakin biasa, irama-irama konstan yang mulai membosankan, namun tetap bermakna seribu
Gendang adalah bunyian ritmis yang tak perlu dipikirkan, terus berulang seribu kali bak petaka di tanah ini
(Petisi penuh amarah terhadap setiap wacana konyol yang dilontarkan pemerintah)
Langganan:
Komentar (Atom)

